Selasa, 23 September 2014

Peri Kecilku

Peri Kecilku
By : fearda “fla”
Waktu sore menjelang,aku duduk diteras depan rumah. Aku termenung teringat masa-masa kemarin besama putriku namanya aura kasih, dia adalah putriku yang sangat aku sayangi. Namun, tiga hari yang lalu dia talah meninggalkanku untuk selamanya. Padahal baru seminggu keinginannya menjadi santriwati tercapai. Aku teringat ketika dulu aura meminta untuk tinggal dsipesantren.
“Ayah… Aura tinggal dipesantren saja yach.”
“Terserah Aura saja dech. Ayah ikut maunya aura.”


Putriku yang satu ini memang sosok yang ceria dan sholehah. Setiap malam aura selalu membangunkan aku dan valen kakaknya untuk malaksanakan sholat malam, lalu mengajak membaca Al–Qur’an bersama. Itulah sebabnya keinginannya untuk tinggal dipesantren aku setujui, meski aku merasa berat hati melepasnya jauh dariku, tapi itulah mimpinya dari dulu.
Seminggu lalu aku mengantarkannya ke pesantren. Dengan berat hati dan sedih aku merelakan putriku tinggal disana dan jauh dariku. Sebelum aku pergi aku sempat berbicara kepada putri kecilku.
“jaga diri baik-baik yach, sayang.”
“iya ayah. Jangan lupa tetap rajin sholat malamnya. Meskipun aura tidak membangunkan ayah dan kak valen lagi.”
“tentu saja. Ayah pasti tetap rajin”
Beberapa hari Aura dipesantren, aku menjenguknya dengan valen untuk melihat keadaannya. Aku tak menyangka hari itu adalah hari terakhir aku melihat wajah ceria Aura. Karena dua hari sesuai aku datang menjenguknya, Aura telah tiada. Putriku meninggal dunia saat melaksanakan shalat malam. Sebelumnya disaat aku menjenguknya, Aura sempat berkata kepadaku danValen. Mungkin ucapannya adalah tanda-tanda dia akan pergi.
“Ayah… Aura pengen menjadi seorang peri.”
“lho…? (ucapku dengan heran)”
“Aura pengen jadi peri yang punya sayap supaya bisa terbang dan bertemu Bunda. Agar bunda tidak merasa sepi dan sendiri disana.”
“Aura… B unda tidak akan merasa sepi disana. Karena Bunda adalah wanita yang sholehah, baik hati dan rajin sholat malam seperti Aura. Allah pasti menjaganya dengan tenang. Aura berdo’a saja kepada Allah supaya bunda bahagia disana.”
Saat aku dsan valen mau pulang, Aura masih sempat berbisik ditelingaku
“Aura sayang banget sama ayah. Jaga diri ayah baik-baik yach. Jika Aura menjadi peri, Aura akan terbang  sebentar menemui bunda.”
Akupun tersenyum mendengarnya.
Lalu, Aura juga berbisik ditelinga valen
“kak, jagain ayah dengan baik yach, doakan agar Aura bias mewujudkan impian Aura menjadi peri.”
Kata-kata itu adalah kata-kata terakhir untuk aku dan valen dsari Aura. Itulah sebabnya, sekarang aku memanggil peri kecilku. Setelah itu, tiga hari yang lalu ketua yayasan pesantren menelpon dan berkata bahwa peri kecilku telah meninggal dunia. Peri kecilku telah pergi untuk selamanya.
Hari menjelang gelap, lamunanku terhenti oleh kehadiran valen yang memintaku untuk masuk kerumah karena kondisi kesehatanku yang kurang baik, aku masih syok dan tak percaya dengan kepergian Aura secepat ini.
“Ayah… Aura pasti pasti bahagia karena impiannya menjadi peri tercapai.”
“Iya peri kecilku pasti tersenyum ceria.”
“tapi Aura akan sedih jika melihat kondisi kesehatan ayah melemah karena  ayah dari kemaren tidak makan dan minum obat.”
“benar valen, Aura pasti sedih melihat sikap ayah begini”
“jadi sekarang ayah makan lalu minum obat yach. Tenanglah Ayah, Aura akan bahagia dan tenang disana. Dia anak yang sholehah seperti bunda dan pasti Allah menjaganya.”
“mungkin karena Aura yang baik dsan sholehah Allah sangat menyayanginya melebihi ayah.”
“Semoga Aura dan bunda bisa tenang disisi Allah. Dan ayah harus bisa rela dan ikhlas melepas kepergian Aura.”
 Aku menangis dan berkata
“kenapa Allah begitu cepat membawa peri kecil ayah…?”
Lalu aku memeluk valen yang juga ikut menangis. Aku melihat ke langit dan melihat bayangan wajah ceria peri kecilku yang tersenyum memandangku.

Keperawatan Dasar

NAMA           : NURUL HADI
ALAMAT      : GRESIK
PRODI           : ILMU KEPERAWATAN
SEMESTER  : 1
BLOG            : HADI
\
Cervical cancer
Cervical cancer is a cancer arising from the cervix. It is due to the abnormal growth of cells that have the ability to invade or spread to other parts of the body. Early on there are typically no symptoms. Later symptoms may include: abnormal vaginal bleeding, pelvic pain or pain during sexual intercourse.
Human papillomavirus (HPV) infection appears to be involved in the development of more than 90% of cases. Most people who have had HPV infections; however, do not develop cervical cancer. Other risk factors include: smoking, a weak immune system,birth control pills, starting sex at a young age and having many sexual partners, but these are less important. Cervical cancer typically develops from precancerous changes over 10 to 20 years. There are a few types of cervical cancer. About 90% aresquamous cell carcinomas, 10% are adenocarcinoma and a small number are other types. Diagnosis is typically by cervical screeningfollowed by a biopsy. Medical imaging is then done to determine whether or not the cancer has spread.
HPV vaccines protect against two high risk strains of this family of viruses and may prevent up to 65 to 75% of cervical cancers. As there still is a risk of cancer, guidelines recommend continuing regular Pap smears. Other methods of prevention include: never having sex and the use of condoms. Cervical cancer screening using the Pap smear or acetic acid can identify precancerous changes which when treated can prevent the development of cancer. Treatment of cervical cancer may consist of some combination of surgery, chemotherapy and radiotherapy. Five year survival rates in the United States are 68%. Outcomes, however, depend very much on how early the cancer is detected.
Worldwide, cervical cancer is both the fourth most common cause of cancer and the fourth most common cause of death from cancer in women. In 2012, it was estimated that there were 528,000 cases of cervical cancer, and 266,000 deaths. This is about 8% of the total cases and total deaths from cancer. Approximately 70% of cervical cancers occur in developing countries. In low income countries it is the most common cause of cancer death. In developed countries, the widespread use of cervical screening programs has dramatically reduced rates of cervical cancer. In medical research, the most famous cell line known as HeLa was developed from cervical cancer cells of a woman name Henrietta Lacks.





Kanker serviks
Kanker serviks adalah kanker yang timbul dari leher rahim . Hal ini karena pertumbuhan abnormal sel-sel yang memiliki kemampuan untuk menyerang atau menyebar ke bagian lain dari tubuh . Awalnya biasanya tidak ada gejala. Gejala mulai terasa seperti : Perdarahan abnormal vagina , nyeri panggul atau nyeri selama hubungan seksual.
Human papillomavirus ( HPV ) infeksi tampaknya terlibat dalam pengembangan lebih dari 90% dari kasus ini. Kebanyakan orang yang memiliki infeksi HPV  tidak mengembangkan kanker serviks. Faktor risiko lain termasuk :  merokok , sistem kekebalan tubuh lemah , pil KB , mulai seks pada usia muda dan memiliki banyak pasangan seksual, tetapi ini kurang penting. kanker serviks biasanya berkembang dari perubahan prakanker lebih dari 10 sampai 20 tahun. Ada beberapa jenis kanker serviks . Sekitar 90 % adalah karsinoma sel skuamosa , adenokarsinoma 10% adalah dan sejumlah kecil jenis lain. Diagnosis biasanya melalui skrining serviks diikuti dengan biopsi. Pencitraan medis kemudian dilakukan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar atau tidak.
Vaksin HPV melindungi terhadap dua strain resiko tinggi keluarga virus ini, dan dapat mencegah hingga 65-75 % dari kanker serviks. Seperti masih ada risiko kanker , pedoman merekomendasikan melanjutkan pap smear rutin. metode lain pencegahan meliputi: pernah berhubungan seks dan penggunaan kondom. Pengobatan kanker serviks kanker serviks skrining menggunakan Pap smear atau asam asetat dapat mengidentifikasi perubahan prakanker yang ketika diobati dapat mencegah perkembangan kanker. dapat terdiri dari beberapa kombinasi dari operasi, kemoterapi dan radioterapi. Lima tingkat ketahanan hidup tahun di Amerika Serikat adalah 68%  sangat tergantung pada seberapa dini kanker terdeteksi.
Di seluruh dunia, kanker serviks adalah baik penyebab paling umum keempat kanker dan penyebab paling umum keempat kematian akibat kanker pada wanita. Pada tahun 2012 , diperkirakan bahwa ada 528.000 kasus kanker serviks , dan 266.000 kematian. ini adalah sekitar 8 % dari total kasus dan jumlah kematian akibat kanker. Sekitar 70 % dari kanker serviks terjadi di negara berkembang. Di negara-negara berpenghasilan rendah itu adalah penyebab paling umum kematian kanker. di negara maju , meluasnya penggunaan program skrining serviks telah secara dramatis mengurangi tingkat kanker serviks. dalam penelitian medis , garis sel yang paling terkenal yang dikenal sebagai HeLa dikembangkan dari sel-sel kanker serviks dari nama wanita Henrietta Lacks .

Kesimpulan :

Kanker serviks ini merupakan penyakit kelamin pada wanita yang disebabkan beberapa factor, diantaranya kebersihan dan kebiasaan. Di seluruh dunia, kanker serviks adalah baik penyebab paling umum keempat kanker dan penyebab paling umum keempat kematian akibat kanker pada wanita.