Kamis, 29 September 2016

Abdul Kahar Muzakkir



Abdul Kahar Muzakkir
Sahabat ASBAL yang dicintaI Alloh. Di bulan ke-9 ini, kita akan belajar bersama salah satu pahlawan nasional yang merupakan anggota dari “Panitia Sembilan”. 9 pahlawan hebat ini, berkumpul dan berunding tentang rancangan dasar negara kita loh. Wow hebat kan. Kesembilan satria Indonesia anggota Panitia Sembilan ini diantaranya, ada Bapak Proklamator Ir. Soekarno, Bapak Koperasi Indonesia Drs. Mohammad Hatta, sang pelopor Sumpah Pemuda  Mr. Mohammad Yamin, salah satu penyusun naskah proklamasi Mr. Achmad Soebardjo, sang Kiai muda nasionalis KH. Wahid Hasyim, pemimpin Sarekat Islam Abikoesno Tjokrosoejoso, H. Agus Salim, Mr. Alexander Andries Maramis, dan Abdul Kahar Muzakkir.
Sahabat tau tidak, siapa sih Abdul Kahar Muzakkir? Oke, Mari kita pelajari patriot hebat yang satu ini. Lahir di Yogyakarta tahun 1907, putra pedagang terkenal H. Muzakkir. Ketika muda ia sangat patuh dalam hal beribadah kepada Alloh, Suka membaca, dan tekun belajar. Dengan bekal agama dan ilmu yang ia miliki, Abdul Kahar Muzakkir sangat aktif di banyak organisasi dan rajin menulis artikel di koran-koran.
Takdir Alloh, di tahun 1945 Abdul Kahar Muzakkir terpilih dan mendapat amanah sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdeka’an Indonesia (Dokuritsu Junby Cosakai) atau disingkat BPUPKI. Yang diketuai oleh Radjiman Widyodiningrat dengan anggota sekitar 63 orang. Musyawaroh terus dilakukan untuk persiapan merdekanya Indonesia. Dan ditindak lanjuti dengan pembentukan Panitia sembilan. Sembilan satria pilahan Alloh ini berjuang untuk membahas dan mematangkan Dasar Negara dan Undang-Undang Dasar Negara kita.
Demi ingin mengembangkan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia khususnya yang beragama Islam, Abdul Kahar Muzakkir berhasil mendirikan perguruan tinggi Islam Loh. Yang kini dikenal dengan “Universitas Islam Indonesia”. Abdul Kahar Muzakkir bersama dengan Drs. Moh. Hatta, KH. Abdul Wahid Hasyim, Moh. Natsir, dan Moh. Roem memunyai azzam semoga dengan adanya perguruan tinggi ini bisa mengembangan masyarakat pribumi yang bercorak nasionalis dan Islamis yang menjadi tumpuan harapan anak bangsa.
Sahabat ASBAL yang dirohmati Alloh, pahlawan kita yang berasal dari kota gudeg ini wafat pada tanggal 2 Desember 1937. Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Sifat tekun dan giat dalam beribadah, belajar, membaca, dan aktif di banyak organisasi. Dengan tekun beribadah, kita akan semakin disayang Alloh. Dengan banyak belajar dan membaca, semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang kita terima. Insya Alloh. Sampai ketemu lagi sahabat ASBAL.

0 komentar :

Posting Komentar