Rabu, 28 September 2016

Naskah Drama "“Si Kancil Pencuri Timun”"


“Si Kancil Pencuri Timun”
Penulis Naskah : Nurul Hadi
Pemain :
1.      Bu Sri                                      :
2.      Ani (Anak Bu Sri)                   :
3.      Kancil                                      :
4.      Orang-Orangan Sawah           :
5.      Kucing                                                :
Dialog 1
Disebuah desa yang indah nan hijau subur perkebunannya, hidup seorang petani perempuan bernama Bu Sri bersama anaknya yang sedang menanam timun di kebunnya.
(Bu Sri dan Ani masuk di iringi lagu”menanam jagung”)
Bu Sri  : Ani, tolong ambilkan bibit timun di bejut.
Ani      : Iya, sebentar Bu! (tik tik tik, Ani berjalan mengambil bibit) Ini bibitnya Bu!
Bu Sri  : Sekalian kamu yang menyiramnya ya..
Ani      : Iya bu..
Bu tani            : Ya sudah, ayo kita pulang, kita tunggu besok pasti matangnya besar-besar dan banyak.
Dialog 2
Setelah beberapa minggu kemudian, timun-timun itu berbuah dan matang serta besar-besar, pada saat kancil berjalan-jalan, kancil tidak sengaja melihat timun-timun itu, dia langsung tertarik mengambilnya.
(kancil masuk di iringi lagu”si kancil anak nakal”)
Kancil : Wahh.. timun siapa ini? kayaknya sudah matang. Hemm… besar-besar lagi.. ku makan satu ah… (kancil memakan hingga tak terasa sudah menghabiskan banyak timun). Hemm.. enaknya..!!! Sampai perutku kekenyangan. Pulang ahhhhh..
Dialog 3
Ke esokan harinya, Bu Sri dan Ani pergi ke kebun mereka, mereka ingin melihat perkembangan kebun timun mereka.
[2]Bu Sri : Loh.. kok timunnya banyak yang hilang, padahal minggu lalu kan banyak!
Ani      : Iya Bu, minggu lalu kan timunnya masih banyak, pasti ada yang mencuri. Kalau gitu, ayo kita sembunyi Bu, mungkin ada binatang atau pencuri yang mencuri timun kita.
Bu Sri  : Ayo..!
Dialog 4
Setelah beberapa menit bersembunyi, tidak lama kemudian kancil datang, dan mengambil timun-timun tersebut. Bu Sri dan Ani pun tahu, yang mencuri timunnya adalah kancil.
Bu Sri : Ternyata yang mencuri adalah kancil.
Ani      : Ani punya ide..!! Bagaimana kalau kita buat orang-orang sawah yang kita beri pulut.
Bu Sri  : Ide yang bagus anakku.. baik, kalau begitu ayo kita buat.
Dialog 5
Keesokan harinya kancil kaget, karena tiba-tiba ada orang-orangan sawah.
Kancil : ha..! apaan tu…. Orang gak  ya..?? tapi kok gak gerak..!! (dengan menyentuh-nyentuh takut)      haha… Teryata orang-orangan sawah… (kancilpun mencoba memukul orang-orangan sawah itu, tapi tangannya malah menempel tidak bisa dilepas kembali, karena terkena pulut, kakinya yang ingin menendang pun terkena, jadi tidak bisa melarikan diri).
Bu Sri  : Ow.. akhirnya tertangkap juga kau kancil..,  Ani, ayo kita jaring kancil ini.
Kancil : Ampun.. ampun...
Ani      : Ma’fusss lohh…. Makannya jangan suka mencuri..
Dialog 6
Sesampainya di rumah, kancil di kurung. Kancil sedih dan takut, tapi tiba-tiba datang seekor kucing. Dan mengolok-olok si kancil, kancil mulai berfikir, dia ingin menjebak kucing.
Kucing            : Meong.. meong… rasain loh.. kalau gak mau di kurung, makannya jangan nyuri.. meong wheekk
Kancil  : (ahaa..!! aku punya ide..) kucing.. kamu pinter gag..??
Kucing            : Pinterlah..
Kancil  : Aku gak percaya..!!
[3]Kucing           : Iya, aku itu pinter..
Kancil : Ah.. yang benner..?? entar bo’ong lagiii…   kalau kamu pinter, coba kamu buka kunci pintu ini, dan masuk ke dalam sini..
Kucing            : Baiklah !
Dialog 7
Kucingpun membuka pintu kandang kancil, dan masuk kedalam, lalu kancil pergi keluar dan mengunci kandang tersebut, sehingga kucing tersebut terkunci didalam kendang tersebut. Bu Sri dan Ani datang. Mereka kaget karena kandang tersebut berisi kucing peliharaannya..
Kucing            : Meong.. loh.. kancil.. keluarkan aku… tolong kancil…
Kancil  : wheeeekkk.. dasar bodoh… dada bye bye……
Kucing            : Kanciiiiilllll tolong….

Bu Sri  : Loh.. kok kucing… mana kancilnya..??
Ani      : Iya.. mana kancilnya Bu..?? Wahh.. pasti gara-gara kucing ini..
Bu Sri  : Iya, dasar kucing nakal..
Ani dan Bu Sri memukuli kucing tersebut.

Akhirnya kancil tersebut berhasil melarikan diri dan kucing terperangkap dalam kandang, Bu Sri dan Ani marah, dan menghukum kucing tersebut.

Tamat

0 komentar :

Posting Komentar