“Si Kancil Pencuri Timun”
Penulis
Naskah : Nurul Hadi
Pemain
:
1.
Bu
Sri :
2.
Ani
(Anak Bu Sri) :
3.
Kancil :
4.
Orang-Orangan
Sawah :
5.
Kucing :
Dialog
1
Disebuah
desa yang indah nan hijau subur perkebunannya, hidup seorang petani perempuan
bernama Bu Sri bersama anaknya yang sedang menanam timun di kebunnya.
(Bu
Sri dan Ani masuk di iringi lagu”menanam jagung”)
Bu
Sri : Ani, tolong ambilkan bibit timun di
bejut.
Ani : Iya, sebentar Bu! (tik tik tik, Ani
berjalan mengambil bibit) Ini bibitnya Bu!
Bu
Sri : Sekalian kamu yang menyiramnya ya..
Ani : Iya bu..
Bu
tani : Ya sudah, ayo kita
pulang, kita tunggu besok pasti matangnya besar-besar dan banyak.
Dialog
2
Setelah
beberapa minggu kemudian, timun-timun itu berbuah dan matang serta besar-besar,
pada saat kancil berjalan-jalan, kancil tidak sengaja melihat timun-timun itu,
dia langsung tertarik mengambilnya.
(kancil
masuk di iringi lagu”si kancil anak nakal”)
Kancil : Wahh.. timun siapa
ini? kayaknya sudah matang. Hemm… besar-besar lagi.. ku makan satu ah… (kancil
memakan hingga tak terasa sudah menghabiskan banyak timun). Hemm.. enaknya..!!!
Sampai perutku kekenyangan. Pulang ahhhhh..
Dialog 3
Ke
esokan harinya, Bu Sri dan Ani pergi ke kebun mereka, mereka ingin melihat
perkembangan kebun timun mereka.
[2]Bu Sri : Loh.. kok timunnya
banyak yang hilang, padahal minggu lalu kan banyak!
Ani : Iya Bu, minggu lalu
kan timunnya masih banyak, pasti ada yang mencuri. Kalau gitu, ayo kita
sembunyi Bu, mungkin ada binatang atau pencuri yang mencuri timun kita.
Bu Sri : Ayo..!
Dialog 4
Setelah
beberapa menit bersembunyi, tidak lama kemudian kancil datang, dan mengambil
timun-timun tersebut. Bu Sri dan Ani pun tahu, yang mencuri timunnya adalah
kancil.
Bu
Sri : Ternyata yang mencuri adalah kancil.
Ani : Ani punya ide..!! Bagaimana kalau kita
buat orang-orang sawah yang kita beri pulut.
Bu
Sri : Ide yang bagus anakku.. baik, kalau
begitu ayo kita buat.
Dialog
5
Keesokan
harinya kancil kaget, karena tiba-tiba ada orang-orangan sawah.
Kancil : ha..! apaan tu….
Orang gak ya..?? tapi kok gak gerak..!!
(dengan menyentuh-nyentuh takut) haha…
Teryata orang-orangan sawah… (kancilpun mencoba memukul orang-orangan sawah itu,
tapi tangannya malah menempel tidak bisa dilepas kembali, karena terkena pulut,
kakinya yang ingin menendang pun terkena, jadi tidak bisa melarikan diri).
Bu Sri : Ow.. akhirnya
tertangkap juga kau kancil.., Ani, ayo
kita jaring kancil ini.
Kancil : Ampun.. ampun...
Ani : Ma’fusss lohh….
Makannya jangan suka mencuri..
Dialog 6
Sesampainya
di rumah, kancil di kurung. Kancil sedih dan takut, tapi tiba-tiba datang
seekor kucing. Dan mengolok-olok si kancil, kancil mulai berfikir, dia ingin
menjebak kucing.
Kucing : Meong.. meong… rasain loh.. kalau
gak mau di kurung, makannya jangan nyuri.. meong wheekk
Kancil : (ahaa..!! aku punya ide..) kucing.. kamu
pinter gag..??
Kucing : Pinterlah..
Kancil : Aku gak percaya..!!
[3]Kucing : Iya, aku
itu pinter..
Kancil : Ah.. yang benner..??
entar bo’ong lagiii… kalau kamu pinter, coba
kamu buka kunci pintu ini, dan masuk ke dalam sini..
Kucing : Baiklah !
Dialog 7
Kucingpun
membuka pintu kandang kancil, dan masuk kedalam, lalu kancil pergi keluar dan
mengunci kandang tersebut, sehingga kucing tersebut terkunci didalam kendang
tersebut. Bu Sri dan Ani datang. Mereka kaget karena kandang tersebut berisi
kucing peliharaannya..
Kucing : Meong.. loh.. kancil.. keluarkan
aku… tolong kancil…
Kancil : wheeeekkk.. dasar bodoh… dada bye bye……
Kucing : Kanciiiiilllll tolong….
Bu
Sri : Loh.. kok kucing… mana
kancilnya..??
Ani : Iya.. mana kancilnya Bu..?? Wahh.. pasti
gara-gara kucing ini..
Bu
Sri : Iya, dasar kucing nakal..
Ani
dan Bu Sri memukuli kucing tersebut.
Akhirnya
kancil tersebut berhasil melarikan diri dan kucing terperangkap dalam kandang, Bu
Sri dan Ani marah, dan menghukum kucing tersebut.
Tamat
0 komentar :
Posting Komentar