Rabu, 28 September 2016

Naskah Drama "RENUNG KITA UNTUK PEJUANG"



RENUNG KITA UNTUK PEJUANG
KARYA: RC
23,24-05-2013
MUSIK
IBU GURU:  walah-walah… sudah jam 7 lewat tapi kelas kok masi kosong, ke mana ini murid-murid. Padahal saya sudah tergesa-gesa melakukan aktifitas pagi-pagi tadi agar tidak terlambat. Ya cari rumput,cuci baju,cuci piring,masak sampai mandiin suami. Eeeehh malah sampai di sekolah murid-muridnya tidak ada. Nasib-nasib jadi guru swasta hehehehehe. Tapi tenang buat guru-guru saya jangan khawatir,banyak pahala yang bapak guru dapatkan nanti di surge. Tapi kalau ikhlas siiii hehehehehe.
Ini jadi ngajar apa tidak, murid-muridnya pada belum datang. Harus di kasih tindakan tegas murid-murid ini. Bisa-bisa jadi pencoleng semua kalau model pendidikannya seperti ini, mau di bawah ke mana agama dan bangsa ini. Kalau begini saya mau meghubungi pak satpam.
(menelfon)
1.nada pulsa tidak cukup.(ganti HP)
Waduu pulsa habis lagi,tapi tenang masi ada hp 1 lagi.
2.nada pulsa kebanyakan
Waduuuuu ini kartu rewel banget,buat nelfon pak satpam saja tidak bisa apalagi buat nelfon pak presiden. Kalau begitu di telfon dengan cara manual aja.(berteriak) pak satpaaaam…….2x.
MUSIK(satpam masuk)
SATPAM          : siap bu, apa ibu bisa bantu saya. Eeehh maksud saya ada yang bisa saya bantu bu?
IBU                  : ini murid-murid pada kemana.?  sudah jam 7 lewat tapi kok tidak ada di kelasnya. Coba bapak cari.
SATPAM          : siap bu, perintah di jalankan. Ibu jangan khawatiiiir.
IBU                  : ya sudah, kalau begitu saya ke kantor dulu.(keluar)
SATPAM          : waduh mau cari ke mana ini saya, mau cari ke gunung kidul takut ketemu monyet,ke laut takut tenggelam. Ya sudah saya mau telfon pak lurah saja. Mungkin pak lurah tau di mana murid-murid.(menelfon)

Haloo…askum, salam terkasih buat bapak di pagi ini(salah sambung ke ibu guru)
IBU                  : walkum, waduuu pak satpam ini bagaimana, di suruh cari murid-murid malah nelfon saya, panggil bapak-bapak lagi.
SATPAM          :wadooooo….maaf bu sambung salah, HP saya memang begitu bu, selalu nyasar ke no ibu.
IBU                  : bukan hpnya yang koplak, tapi pemiliknya yang koplak pak, ya sudah cepat cari murid-murid pak.
SATPAM          : siaaaaap laksanakan bu…..demi ibu saya tidak akan kembali sebelum dapatkan murid-murid.(mengecek pulsa) waaaduuuuu…… nelfon sebentar saja habis pulsa 10 ribu, bisa-bisa bangkrut ini. Gaji sebulan tidak nutuk. Pulsa tingal 5 ribu, ya sudah tak buat nelfon pak lurah.(menelfon) askum, haloo apakah ini pak lurah..?

PAK LURAH      : Walkum, tepat sekali anda tidak salah orang. Ini lurah yang jujur,adil dan bertekad maju bersama rakyat. Ada yang bisa saya bantu?
SATPAM          : ada pak, banyak. Ini pak murid-murid tiba-tiba tidak ada di sekolah padahal ada waktunya pelajaran, mungkin bapak tau?
PAK LURAH      : oooooh ngoten to, saya tadi melihat murid-murid kelihatannya ada di taman desa sebelahnya PUSKESDES.
SATPAM          : kalau begitu saya langsung ke sana pak. Satu lagi pak permintaan saya yang ke dua (agak malu-malu) begini pak, dari tadi saya kan nelfon lha tiba-tiba pulsa habis pak, kalau bapak mau pahala saya tidak keberatan pak jika di isikan pulsa.
PAK LURAH      : aaaahh masak, apakah pak satpam tidak bercanda?
SATPAM          : beneran pak, yakin tidak bohong. DEMI TUUUUHAAAN…..(gaya Arya wiguna)
PAK LURAH      : Ya sudah, saya isikan pulsa. Tapi 5 ribu saja ya soalnya belum gajian pak lurahnya hehehehe
SATPAM          : padahal saya pengenya 50 ribu lho pak. Yaa sudah pak trima kasih.(selesai nelfon)
Murid-murid awas ya nanti saya cincang-cincang di sana. Waktunya pelajaran kok kluyuran saja(pergi)
MUSIK
(SUASANA TAMAN DESA PAGI HARI,murid2 bergurau)
SIREEN             : (mengguak)MUSIK. Ngantuk sekali mataku di pagi ini, padahal sudah minum obat  anti ngantuk.
ANJANI                        : lha memangnya kamu tadi malam ngapain saja, belajar ya pastinya?
SIREEN             : iyalah pastinya belajar, sambil lihat senetron Raden kian santan.
SUNGKAR        : HAHAHAHA …. Alasan ngantuknya tidak keren sekali.
SIREEN             : memangnya situ alasan ngantuknya kenapa?
SUNGKAR        : kalau aku sih keren banget alasan ngantuknya,aku ngantuk karena tadi malam bantu bapak saya angkatin batu berkarung-karung.
ANJANI            : hahahahaa keren apanya, malah kamu mirip kuli-kuli bangunan(TERTAWA SAMA-SAMA)
MUSIK (Satpam masuk dan kejar-kejaran dengan murid)
SATPAM          : waduuu…mau jadi apa kalian ini. Waktunya sekolah kok mojok-mojok kesini. Mau jadi benggongo atau kecoak ya kok mojok-mojok terus.
SIREEN             :Yaaaa ketahuan deh persembunyian kita, maaf pak tiba-tiba kami kesasar kesini padahal tujuan kami ke sekolah.
ANJANI                        : iya pak satpam,kami cari-cari jalan ke sekolah tapi gak ketemu.
SUNGKAR        : kami capek muter-muter pak,makanya kami istirahat di sini.
SATPAM          : Sudah-sudah,banyak alasan. Satpam kelas kakap kok di bucu’ii.. tidak ngefeks, alasan tidak di terima.
ANJANI                        : pak satpam pelit banget
SIREEN             : IYA NI…. Aku sumpain pak satpam tumbuh andeng-andeng seluruh mukanya
SATPAM          : Waaduuuu angker banget
SUNGKAR        : sudah gitu, giginya jadi taring semua dan berantakan.
SATPAM          : Sudah-sudah, kok jadi kalian nyumpa-nyumpain pak satpam gitu. Sekarang ayo ikut pak satpam ke sekolah, ibu guru sudah menunggu.
SIREEN             : kalau sudah begini mau apa lagi,terpaksa deh kami ikut bapak.
MUSIK(SATPAM DAN MURID KE SEKOLAH)

IBU GURU        : (Mondar mandir) sudah 2 jam lebih, pak satpam kok tidak kembali-kembali. Di suru cari orang hilang kok malah ikut hilang juga. Semua pada kasus ini. Parah-parah….!
SATPAM dan MURID: (MASUK)
MURID                        : (Mencium tangan ibu guru)
IBU GURU        : INI dia si beang kerok pada datang, murid-murid semua duduk. Pak satapm tadi anak-anak ketemu di mana?
SIREEN             : kami tadi di masjid bu, kami melakukan sholat dzuhah agar awet mudah dan banyak rizqi.
ANJANI                        : iya bu, betul itu
IBU GURU        : hushus nyolot saja, ibu tidak Tanya sama kalian. Ketemu di mana tadi pak?
SATPAM          : MURID-MURID  tadi  tiba-tiba di taman desa bu, mereka bermain-main, berputar-putar, sudah kayak orang thowaf saja.
IBU GURU        : kalau begitu terima kasih pak, bapak bisa kembali jaga ke pos bapak
SATPAM          : siiaaap bu, perintah di terima. Satpam siap melaksanakan tugas.
IBU GURU        : (mondar mandir mengintrogasi siswa) kalian ini,waktunya sekolah kok bisa-bisanya ada di taman, kesurupan gendruwo mana kalian. Harusnya murid-murid itu di sini, belajar,menuntut ilmu agar pandai dan cerdas.
SUNGKAR        : iya bu kami menggaku salah, maafkan kami
SIREEN             : iya bu maafkan kami, siren tobat bu
ANJANI                        : Anjani tidak akan mengulanginya lagi bu.
IBU GURU        : iya-iya ibu maafkan, jangan di ulangi lagi ya?
MURID                        : Iya bu, kami janji
IBU GURU        : sebenarnya kalian beruntung hidup di zaman sekarang, Negara sudah merdeka. Mau melakukan apa saja bisa dengan mudah. Coba bayangkan jika kalian hidup di zaman perang, mau tidur tidak tenang, mau sekolah di tembak Belanda, apalagi mau rekreasi,belum ada kepikiran untuk bersenang-senang. Semua serba mlarat,menderita tersiksa lahir dan batin. Oleh karena itu kita harus bersyukur dan belajar dengan giat agar perjuangan para pahlawan tidak sia-sia, kita harus selalu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif setiap hari. Coba murid-murid renugkan bagaimana perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan kita.
(terjadi adegan peperangan oleh pasukan tentara Indonesia dengan penjaja)
 mereka meninggalkan istri, anak dan keluarga tercinta. Mereka tidak takut dan gentar kepada penjaja, lihatlah kalian…….! Darah,nyawa mereka persembahkan untuk bangsa kita, untuk kenyamanan kita.
(beberapa pejuang gugur tertembak,tinggal beberapa pejuang yag berhasil mengibarkan bendera merah puti)
MUSIK~PUISI
Terbanglah garudaku
Lintasilah seluruh dunia dengan sayapmu
Kepakkanlah hingga puncak awan tertinggi

Berkibarlah merah putih
Tegarlah dengan terpaan angin
Kibaskan debu-debu yang membelenggu
Hingga kau menjadi dua warna yang abadi

Indonesiaku indonesiamu
Tanah airku tanah airmu
Tempat kita terlahir,di besarkan dan di kuburkan

Mari berubah mulai dari diri kita sendiri
Menjadi murid yang baik
Menjadi guru yang baik
Menjadi orang tua yang baik
Menjadi petani,pedagang yang baik
Menjadi wakil rakyat,pemimpin yang baik

Dan Indonesia akan baik pula…!

0 komentar :

Posting Komentar