Kamis, 29 September 2016

Berkah Berjihad di jalan Alloh



Berkah Berjihad di jalan Alloh
*وعن معاذ بن جبل-رضى الله عنه-ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((طُوبَى لِمَنْ أَكْثَرَ فِي الْجِهَادِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ، فَإِنَّ لَهُ بِكُلِّ كَلِمَةٍ سَبْعِينَ أَلْفَ حَسَنَةٍ، كُلُّ حَسَنَةٍ مِنْهَا عَشَرَةُ أَضْعَافٍ، مَعَ الَّذِي لَهُ عِنْدَ اللَّهِ مَنَ الْمَزِيدِ"، قِيلَ: يَا  رَسُولَ اللَّهِ، أَفَرَأَيْتَ النَّفَقَةَ؟ فَقَالَ:"النَّفَقَةُ عَلَى قَدْرِ ذَلِكَ"قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ: فَقُلْتُ لِمُعَاذٍ: إِنَّمَا النَّفَقَةُ سَبْعُ مِائَةِ ضِعْفٍ، فَقَالَ مُعَاذٌ:"قَلَّ فَهْمُكَ، إِنَّمَا ذَلِكَ إِذَا أَنْفَقُوهَا وَهُمْ مُقِيمُونَ فِي أَهْلِيهِمْ غَيْرَ غَزَاةٍ، فَإِذَا غَزُوا وَأَنْفَقُوا خَبَّأَ اللَّهُ لَهُمْ مَنْ خِزَانَةِ رَحْمَتِهِ مَا يَنْقَطِعُ عَنْهُ عَلِمُ الْعِبَادِ وَصِفَتُهُمْ، فَأُولَئِكِ حِزْبُ اللَّهِ، وَحِزْبُ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ. خرجه الطبرانى
Mu’adz bin Jabal meriwayatkan Rosululloh saw. bersabda, “Beruntung sekali orang yang banyak berjihad di jalan Alloh dengan banyak berdzikir. Setiap kalimat dzikir itu pasti dibalas dengan tujuh puluh ribu kebaikan, dan setiap kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Selain itu, Alloh juga menambahkan kebaikan yang lain.” Seorang sahabat bertanya, “apakah nafkah di jalan Alloh juga demikian? Rosululloh menjawab, “ya”. Nafkah di jalan Alloh juga demikian. ‘Abdurrohman berkata kepada Mu’adz, “Nafkah itu dilipatgandakan menjadi tujuh ratus kali lipat”. Mu’adz berkata, “sedikit sekali pemahaman Anda, yang demikian itu apabila mereka hanya memberikan nafkah, tanpa ikut berperang”. Jika mereka memberikan nafkah dan ikut berperang, maka Alloh menyimpan pahala bagi mereka di gudang rohmat-Nya. Hal itu tidak terjamah oleh ilmu hamba-hambaNya. Mereka itu adalah tentara Alloh, dan tentara Alloh inilah orang-orang yang beruntung.” (Hr. ath-Thobroni)
Pemahaman Hadis
Thûba artinya beruntung sekali atau bejo, beruntung di sini diperuntukkan orang-orang yang banyak berjihad dan banyak berdzikir. Dalam hadis lain Nabi bersabda, “di dunia ini semuanya terkutuk kecuali empat hal, yakni majelis ilmu atau tempat ngAJI, orang yang belajar, orang yang mengajar, dan orang yang banyak berdzikir”. Orang yang belajar itu termasuk jihad.
Annafaqotu artinya nafkah, membelanjakan atau memberikan hartanya untuk kepentingan agama. Alloh akan melipatgandakan dengan banyak kebaikan. Harta yang digunakan di jalan Alloh untuk hal kebaikan akan beradampak baik juga. Jalan menuju Alloh sangat penting. Sebab untuk bisa sampai ke Alloh butuh jalan, salah satunya dengan menafkahkan hartanya untuk kepentingan agama.
Akhba-allohi artinya Alloh menyimpan, orang yang menafkahkan hartanya dan berperang membela agama Alloh, maka Alloh akan menyimpankan  pahala untuk-NYA di gudang rohmat-NYA. Setelah kata Akhba-allohi ada kata mâ yangqothi’u ‘anhu ‘ilmul ‘ibâdi yang memberi keterangan “hal itu tidak terjamah oleh ilmu hamba-hambaNya”. Hal tersebut adalah pahala yang disimpan oleh Alloh. Betapa Mahakuasanya Alloh.


Risalah Luthfiah
Banyak orang yang lalai, Mencintai dunia hingga lupa tujuan sebenarnya untuk apa ia hidup di dunia. Bagaimana ia bisa mendapatkan kehidupan yang layak hingga tak memerdulikan lagi aturan agama. Bekerja keras siang dan malam hingga lupa dengan kewajibannya yang sebenarnya. Kerja keras pada umumnya akan membuat orang menjadi culas. Tapi dengan kerja cerdas yang di-ikuti dengan triple I “Iman, Islam, dan Ikhsan” dengan modal triangle force “menomor-satukan Alloh, jujur, dan ikhlas” akan membuat hasil yang diperoleh lebih berkah.
Harta yang diberdayakan untuk kepentingan agama akan sangat berfaedah. Misalnya membangun dan mengembangkan lembaga pendidikan dan masjid yang nantinya sangat berguna untuk meningkatkan kualitas ilmu dan pengetahuan masyarakat Islam. Itu merupakan salah satu jihad yang bisa dilakukan sebagai jalan menuju Alloh selain rukun Islam, rukun Iman, dzikir serta jihad yang lainnya.
Dengan memberdayakan hartanya untuk lembaga pendidikan serta masjid akan ada banayak kebaikan yang diperoleh. Karena dari lembaga pendidikan dan masjid tersebut banyak melahirkan mutiara-mutiara cendikiawan Islam yang akan memerluas dakwah Islam untuk dunia agar menjadi lebih baik. Banyak cendikiawan Islam yang terlahir dari lembaga pendidikan dan masjid yang bersandar pada al-Qur’an dan al Hadis diantaranya Ibnu Sina, Ibnu Rusydi, dan Harun Yahya.
Orang yang sangat beruntung bisa banyak berjihad dan banyak berzikir. Karena kebaikan yang di peroleh berlipat-lipat sesuai hadis diatas. Sebaliknya dikarenakan lalai terlena dengan harta yang dimiliki akan membuat hidupnya sengsara. Tidak ada rasa puas dalam hatinya selalu merasa kurang. Ia tidak akan bisa merasakan nikmatnya anugerah hidup yang diberikan Alloh. Dan ketika di akhirot kelak akan menyesal akibat perilaku dan pola pikirnya sendiri.

              

*      Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Thobroni dengan sanad Mu’adz bin Jabal. Terdapat dalam Kitab Mu’jamul Kabir Lil Thobroni, Bab IV, Juz XIV, Hal. 483. Jami’ul Ahadis Suyuti, Bab Harfu Tho’, Juz XIV, Hal. 136. Jami’ul Jawami’ Lis Suyuti, Bab Harfu Tho’, Juz I Hal. 14110. Faidlul Qodir, Juz IV, Hal. 364

0 komentar :

Posting Komentar