Manusia Berakhlak, Manusia Berilmu
لَيْسَ مِنْ أَخْلاَقِ
الْمُؤْمِنِ التَّمَلُّقُ وَلَا الْحَسْدُ, إِلَّا فِيْ طَلَبِ الْعِلْمِ (رواه
البيهقى عن معاذ)
Sikap menjilat dan iri hati bukanlah akhlak seorang
mukmin, kecuali dalam mencari ilmu
(Hr. Imam Baihaqi dari Sahabat Mu’adz )
Pemahaman Hadis
Akhlâqi artinya
akhlak, sesuatu yang mendasar pada diri seseorang. Akhlak sangat berpengaruh dalam segala hal. Firman
Alloh Subhanahu wa ta’ala :
إِنَّا أَخْلَصْنَاهُم
بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ
Sesungguhnya Kami telah
menyucikan mereka dengan (menganugerahkan) akhlak yang tinggi yaitu selalu
mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirot.(Qs. Shôd [38]: 46 ).
Dengan akhlak yang mulia akan
menjadikan seseorang semakin rendah hati karena yang teringat hanyalah kematian
yang sewaktu-waktu akan menjemput kapan saja dan di mana saja.
Attamalluqu artinya
penjilat, atau bisa juga diartikan orang yang bermuka dua. Rosululloh tidak
suka dengan orang yang memiliki budaya menjilat karena lebih dekat dengan
munafik. Seorang penjilat tidak sadar bahwa ia juga membohongi dirinya. Apa yang
ia ucapkan atau lakukan, tidak sesuai dengan isi hatinya. Apapun rela ia
lakukan, meski secara berlebihan demi mendapatkan pengakuan dan perhatian dari
orang yang dijilatnya. Dalam untaian hikmah sahabat Ali bin Abi Tholib
kw. di kitab Najhul Balaghoh, ia berpesan “Memuji lebih dari yang seharusnya
adalah penjilatan”. Semua yang berlebihan pastinya tidak baik. Karena Alloh
sendiri menyiptakan segala sesuatu dengan adil dan bijaksana. Semua terukur,
seimbang dan saling berhubungan.
Hasadu artinya
iri. Sikap tidak senang ketika orang lain mendapat kesenangan, dan lebih suka
orang lain menderita. Diterangkan dalam qur’an yang berarti “Dan janganlah
kamu iri hati terhadap apa yg dikaruniakan Alloh kepada sebagian kamu lebih
banyak dari sebagian lain. Karena bagi laki-laki ada bagian dari apa yang
mereka usahakan, dan bagi para perempuanpun ada bagian dari apa yang mereka
usahakan” (Qs. an-Nisa’ [4]: 32). Sikap iri sangat berbahaya karena bisa
menghapus segala amal baik yang dilakukan. Meski ibadah sehari semalam
dilakukan, tetapi hati masih memendam rasa iri dan dengki, sia-sialah ibadah
tersebut. Orang yang iri tak akan tenang hidupnya. Hatinya sakit, dan rawan
terjadi penyakit lahir maupun batin.
Tholabil’ilmi artinya
mencari ilmu. Mukmin berakhlak merupakan orang yang mencari ilmu atau berilmu.
Sesuai dengan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. berupa iqro’ “bacalah”.
Dengan ilmu pengetahuan memahami qur’an dan hadis akan semakin banyak hikmah-hikmah
yang di peroleh. Menuntut ilmu diwajibkan bagi setiap individu dari yang muda
hingga tua, laki-laki maupun perempuan. Banyak membaca banyak pengetahuan.
Sehingga ketika bertindak berdasarkan ilmu, bukan sembarangan atau tanpa dasar.
Ahli ilmu lebih ditakuti setan daripada ahli ibadah. Derajatnya pun berbeda, ahli ilmu lebih tinggi daripada
ahli ibadah. Ketika setan mencoba mengganggu, ahli ilmu mengetahuinya, dengan ilmu
yang ia miliki menunjukkan ke jalan yang benar. Sedangkan ahli ibadah, ia beribadah
tapi tidak tau maksud tujuannya .
Risalah Luthfiah
Orang terkadang
lupa, demi mendapat perhatian dari sang bos. Ia selalu mencari muka dan
terlihat giat bekerja ketika ada bos di dekatnya. Tapi ketika tidak ada, yang
ia lakukan malah malas-malasan. Dan selalu membuat laporan tidak jelas bahkan
terkadang memfitnah teman kerja hingga terkesan jelek di mata bos. Padahal
Islam mengajarakan untuk selalu jujur, ikhlas, dan lillahita’ala dalam
segala hal baik berbicara atau berbuat. Dengan ilmu yang mumpuni serta keterampilan
dan pengalaman dalam bekerja, akan membuat seseorang semakin berkualitas. Mudah
dalam dunia kerja dan hidup bermasyarakat.
Ketika teman
mendapat rezeki berupa bonus gajian, bukan ikut senang malah merasa benci dan marah,
karena bukan dia yang mendapatkannya. Hingga muncul fikiran-fikiran negatif berupa
ingin menyingkirkan. Akibat sifat iri dan dengki sangat berbahaya. Tak pernah
ada rasa puas, tenang dan damai dalam hatinya. Karena melihat yang di
sekitarnya lebih unggul darinya. Dengan segala ilmu yang dimiliki membuatnya
semakin rendah hati. Tidak memandang satu hal dari satu sudut pandang. Hatinya
lembut, bisa menerima segala takdir yang terjadi, merasa senang ketika orang
lain senang. Memahami segala sesuatu itu serba baik. Karena mengerti, bahwa
semua adalah karunia Alloh.
Perubahan Perilaku
1.
Senantiasa ikhlas dalam segala hal
2.
Hobi membaca agar ilmu yang dimiliki semakin
luas, luwes, dan mendalam
3.
Terima dengan segenap takdir Alloh
*
Hadis
ini diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dengan sanad Mu’adz. Terdapat dalam Kitab Jam’al Ahadis,
Bab Musnad Ali Bin Abi Tholib, Juz XXXII, Hal. 66. Kitab Kanzul ‘Umal Fi
Sunani Aqwal Wal Af’al, Bab Faslu Tsani : Fil Akhlaqi Wal Af’âli, Juz III,
Hal. 455. Kitab Kanzul ‘Umal Fi Sunani Aqwal Wal Af’al, Bab Fi Fadllihi
Wa Tahridli ‘Alaihi, Juz X, Hal. 256.
0 komentar :
Posting Komentar