Nuku Muhammad Amiruddin
Lahir : Tidore, pada tahun
1738
Wafat : 14 November 1805 (usia 66-67)
Karir : Sultan Kesultanan Tidore
Hai adek- adek sahabat ASBAL... masih ingat siapa pahlawan yang di
MAYAra edisi 157 september dan 158
oktober lalu, yups ada pak Frans Kaisiepo pahlawan mutiara hitam dari Irian
Jaya dan aba Abdul Halim dari majalengka. Nah, kali ini kita akan tahu pahlawan
satu lagi dari Indonesia bagian timur, siapa kira-kira.. ? hayo...
Muhammad Amiruddin atau lebih dikenal dengan nama Sultan Nuku,
beliau lahir di kepulauan bagian timur
Indonesia tepatnya di Soasiu, Tidore pada tahun 1738. Diusianya yang ke-41
beliau dinobatkan sebagai sultan dari Kesultanan Tidore, dengan gelar “Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jahed
el Ma’bus Amiruddin Syah Kaicil Paparang”.
Sultan Nuku ini merupakan putra dari Sultan Jamaluddin dari
Kesultanan Tidore. Beliau juga di juluki Jou Barakati artinya panglima
perang. Wilayah kesultanan Tidore Pada masa pemerintahan Sultan Nuku cukup
luas, mulai dari pulau Tidore hingga Halmahera Tengah, Pantai Barat, dan bagian
Utara Irian Barat serta Seram Timur. Sejarah mencatat hampir 25 tahun Sultan
Nuku berperang untuk mempertahankan tanah airnya dan membela kebenaran.
Dari satu daerah loncat ke daerah yang lain, dari perairan satu
menyebrang ke perairan yang lain, membuat rencana untuk peperangan, beliau juga
berperang langsung dalam peperangan. Semuanya dilakukan hanya dengan tekad dan
tujuan yaitu membebaskan rakyat dari cengkraman penjajah dan hidup damai di
alam bebas merdeka. Cita-cita beliau adalah membebaskan seluruh kepulauan
Maluku terutama Maluku Utara dari penjajah bangsa asing.
Sultan Nuku ini merupakan seorang pejuang yang sangat hebat, meski
beliau sudah tua, tetapi semangat juang beliau tidak pernah turun. Maju terus
pantang mundur. Beliau juga tidak mudah terpengaruh. Dan beliau sangat
berpengaruh di wilayah Maluku. Sultan Nuku
meninggal di usia 67 tahun pada tahun 1805.
0 komentar :
Posting Komentar