3 Doa Mustajabah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلي الله عليه وسلم : ثَلَاثُ دَعْوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ
لَا شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَاةُ الْمَظْلُمِ, دَعْوَاةُ الْمُسَافِرِ, دَعْوَاةُ وَالِدِ
عَلَى وَالَدِهِ
Dari Abu Huroiroh ra., ia berkata: “Rosululloh saw. bersabda: “ada tiga
macam doa yang tidak diragukan lagi
keampuhannya, yaitu doanya orang yang teraniya, orang yang sedang dalam
bepergian, dan orang tua terhadap anaknya.”
Pemahaman hadis
Tsalâsah da’wâti artinya, tiga doa. Mustajâbâtun
artinya terkabulkan, maksudnya tiga doa tersebut dijamin akan dikabulkan oleh
Alloh. Lâ Syakka artinya tidak ada keraguan, bahwa Alloh menjamin dengan
pasti akan terkabulnya doa tersebut. Tiga doa tersebut adalah doa orang yang
teraniaya. Doa orang yang berada dalam perjalanan. Kata safaro, -akar kata dari
musafir- artinya perjalanan yang jauh. Berbeda dengan kata dahaba yang bermakna
pergi ke tempat yang dekat. Yang terakhir, do’a orang tua kepada anaknya.
Seperti yang disabdakan oleh Rosululloh pada hadis lain, Du’aul walidi ‘ala
waladihi ka du’ain nabi ‘ala ummatihi. Doa orang tua kepada anaknya seperti
doa nabi kepada umatnya.
Risalah luthfiah
Dalam hadis di atas, Rosululloh menjelaskan bahwa ada tiga macam doa
yang tidak diragukan lagi keampuhannya. Dalam islam sendiri, berdoa ada
waktu-waktu dan kondisi-kondisi yang mustajabah. Jadi waktu itu merupakan waktu
yang tepat dan layak untuk dikabulkan bagi seorang hamba. Di waktu itulah seorang
hamba merasa dekat dengan Robbnya. Merasa tak mampu, tak berdaya dan merasa
rendah di hadapan Alloh. Hanya Alloh yang bisa menolongnya.
Dengan memaksimalkan diri dan bersungguh-sungguh kita berharap semoga
doa kita terkabul pada ketiga waktu tersebut. Karena di tiga waktu tersebut
memiliki energi yang luar biasa. Ketika seorang hamba sudah iyyaka na’budu wa
iyyaka nasta’in. Maka hanya Alloh tempat ia mengabdi dan meminta
pertolongan. Dari pernyataan tersebut kita sebagai hamba pastinya hanya menggantungkan
segala sesuatunya hanya kepada Alloh. Dan Alloh pun akan memberi jalan kepada
hambanya yang bersungguh-sungguh. Tiga doa itu adalah doa seseorang yang teraniaya,
doa ketika seseorang bepergian, dan doa orang tua kepada anaknya.
Yang pertama adalah doa ketika seseorang yang teraniaya. Orang yang
teraniaya doanya mustajabah, tidak diragukan lagi keampuhannya. Karena ketika
seorang hamba teraniaya pada waktu itulah ia merasa tak bisa melakukaan apapun,
dia merasa lemah, hanya bisa berharap kepada Alloh. Disamping itu juga ada
pendapat yang menyampaikan bahwa ketika seseorang teraniaya ia mencapai puncak
emosinya. Sebab emosi yang memuncak tersebut Energi yang ada pada dirinya dapat
meningkat sangat tinggi. Dan jika ia gunakan untuk melakukan ataupun meminta
dan berfikir tentang sesuatu, maka kemungkinan besar apa yang menjadi
keinginannya bisa terjadi atau tercapai. Karena semakin besar daya, energi atau
kekuatan yang digunakan maka hasil yang ingin didapat akan semakin cepat
tercapai. Jadi ketika seseorang teraniaya rasa butuh kepada Alloh akan semakin
besar, bahwa ia hanya biasa merendahkan diri di hadapan Alloh.
Yang kedua adalah doa orang yang sedang bepergian. Ketika seseorang
bepergian banyak yang dikorbankan, diantaranya waktu, tenaga, keluarga, dan
pekerjaan. Orang yang bepergian itu terkurangi waktunya maka Allohpun memberi
kekhususan bagi orang yang bepergian diantaranya doanya mustajabah ampuh tak
diragukan. Sholatnya bisa dijama’ dan qosor. Pastinya bepergian ini untuk niat
yang baik dan lillahi ta’ala. Seperti mencari ilmu dan bekerja untuk
menafkahi keluarga. Missalnya, ketika orang sudah niat mencari ilmu dan itu di
luar kota atau bahkan luar pulau.
Doa yang terakhir adalah doa orang tua kepada anak. Betapa dahsyat energi
rasa kasih sayang orang tua kepada anaknya. Tidak ada yang bisa menandigninya.
Bahkan banyak dari orang tua rela menukarkan nyawanya demi sang anak. Mulai
dari mengandung, melahirkan, hingga merawat sampai besar. Segalanya diberikan
untuk anaknya agar anaknya merasa senang. Mereka rela tak makan, lebih
mementingkan anaknya agar biasa makan. Mendidiknya dengan sabar dan tulus penuh
kasih sayang.
Hubungan anak dan orang tua sangat penting. Orang jawa bilang wong
tuwo iku pengeran seng ketok. Jadi orang tua itu Tuhan yang bisa dilihat.
Karena ridlonya Alloh itu juga ridlonya orang tua. Maka doa orang tua untuk
anaknya sangat ampuh tak tertandingi. Kita sebagai anak harus selalu menjaga
hati orang tua kita. Jangan samapai orang tua kita kecewa atau marah. Karena
itu akan sangat berdampak bagi kehidupan kita selanjutnya. Naudzubillah.
0 komentar :
Posting Komentar